Skip to content

Dusun Entuma memiliki potensi sumber daya alam yang beragam. Berikut adalah potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Dusun Entuma beserta perkiraan luasnya:

1. Hutan (Sayu, Libok Cucot, Sungai Sia (Tawang), Sengarao): Dusun Entuma memiliki hutan dengan perkiraan luas 700 Ha. Hutan ini merupakan sumber potensial untuk kegiatan kehutanan, seperti pemanfaatan kayu, pengelolaan sumber daya alam hayati, dan ekowisata.

2. Kebun karet unggul/Local: Dusun Entuma memiliki kebun karet unggul atau lokal dengan perkiraan luas 650 Ha. Kebun karet merupakan potensi yang penting dalam sektor perkebunan dan dapat memberikan pendapatan bagi masyarakat setempat.

3. Kebun karet local: Selain kebun karet unggul, Dusun Entuma juga memiliki kebun karet lokal dengan perkiraan luas 100 Ha. Kebun karet lokal dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat.

4. Kebun lada: Terdapat kebun lada dengan perkiraan luas 10 Ha di Dusun Entuma. Kebun lada merupakan komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dan dapat memberikan peluang usaha bagi masyarakat setempat.

5. Kebun koko: Dusun Entuma memiliki kebun koko dengan perkiraan luas 5 Ha. Kebun koko dapat menjadi sumber bahan baku untuk industri pengolahan kakao dan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

6. Tembawang Buah-Buahan: Terdapat tembawang buah-buahan dengan perkiraan luas 100 Ha di Dusun Entuma. Tembawang ini dapat menjadi sumber buah-buahan segar dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata agro.

7. Kebun sawit mandiri: Dusun Entuma memiliki kebun sawit mandiri dengan perkiraan luas 250 Ha. Kebun sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat memberikan penghasilan bagi masyarakat.

8. Kebun hortikultura (Ubi, Jagung, Cabe, Sayuran, dll): Terdapat kebun hortikultura dengan perkiraan luas 20 Ha di Dusun Entuma. Kebun hortikultura ini mencakup berbagai jenis tanaman seperti ubi, jagung, cabe, sayuran, dan lain-lain, yang dapat menjadi sumber pendapatan dan pangan bagi masyarakat.

9. Lahan Pertanian Kering (Ladang Padi): Dusun Entuma memiliki lahan pertanian kering dengan perkiraan luas 100 Ha. Lahan ini biasanya digunakan untuk budidaya padi ladang, yang merupakan salah satu sumber utama pangan bagi masyarakat.

10. Lahan Pertanian Basah (Empoyang, Engkula, Sengoris, Sengarao, Selanap, Sungai Lali, Sawa Rata, Sungai Dian, Sedangko): Terdapat lahan pertanian basah dengan perkiraan luas 400 Ha di Dusun Entuma. Lahan ini digunakan untuk budidaya padi sawah dan tanaman pangan lainnya.

11. Riam/Air Terjun (Sungai Beruak, Riam Senara, Riam Engkula, Riam Tokam, Riam Sengosum): Dusun Entuma memiliki riam atau air terjun dengan perkiraan luas 5 Ha. Keberadaan riam ini dapat menjadi potensi wisata alam dan meningkatkan potensi ekowisata di daerah tersebut.

12. Sungai: Terdapat berbagai sungai yang melintasi Dusun Entuma, termasuk Sungai Pandu Raya, Jerunggang, Sengkodo, Sungai Ponok, Empoyang, Sansang, Engkula, Meridan, Jelimu, Beruak, Sungai Ntocak, Sungai Utak Keladau, Sungai Utak Sayu/Potek, Sengigam, Utak Kerangan, Peruntan, Semanai Tiggal, Semanai Mosu, Tokam, Sungai Rimut, Pangkel, Perawan, Mayas, Botuh, Sawa, Tawang, Pupu, Sengilong, Terigis, Tapang, Sengarao, Kodant, Aping, Kali, Perogum, Engkore, Sengkodak, Sedangko, Sengosum, dan Kaladaok. Sungai-sungai ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, seperti pengairan pertanian, pemancingan, dan transportasi.

Dengan beragamnya potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Dusun Entuma, terdapat peluang untuk mengembangkan sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata di wilayah tersebut. Dengan pengelolaan yang baik, potensi-potensi ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Dusun Bukong memiliki potensi sumber daya alam yang beragam. Berikut adalah potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Dusun Bukong beserta perkiraan luasnya:

1. Hutan (Sayu, Rimba Dori Bulan): Dusun Bukong memiliki hutan dengan perkiraan luas 1000 Ha, termasuk Sayu dan Rimba Dori Bulan. Hutan ini merupakan sumber potensial untuk kegiatan kehutanan, konservasi alam, dan ekowisata.

2. Kebun karet unggul: Terdapat kebun karet unggul dengan perkiraan luas 200 Ha di Dusun Bukong. Kebun karet unggul adalah sumber pendapatan yang penting dalam sektor perkebunan.

3. Kebun karet local: Selain kebun karet unggul, Dusun Bukong juga memiliki kebun karet lokal dengan perkiraan luas 200 Ha. Kebun karet lokal dapat memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat.

4. Kebun lada: Terdapat kebun lada dengan perkiraan luas 10 Ha di Dusun Bukong. Kebun lada merupakan komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dan dapat memberikan peluang usaha bagi masyarakat.

5. Kebun koko: Dusun Bukong memiliki kebun koko dengan perkiraan luas 5 Ha. Kebun koko dapat menjadi sumber bahan baku untuk industri pengolahan kakao dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

6. Tembawang Buah-Buahan: Terdapat tembawang buah-buahan dengan perkiraan luas 50 Ha di Dusun Bukong. Tembawang ini merupakan potensi untuk pengembangan buah-buahan segar dan dapat menjadi objek wisata agro.

7. Kebun sawit mandiri: Dusun Bukong memiliki kebun sawit mandiri dengan perkiraan luas 250 Ha. Kebun sawit merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat memberikan penghasilan bagi masyarakat.

8. Kebun hortikultura (Ubi, Jagung, Cabe, Sayuran, dll): Terdapat kebun hortikultura dengan perkiraan luas 5 Ha di Dusun Bukong. Kebun hortikultura ini mencakup berbagai jenis tanaman seperti ubi, jagung, cabe, sayuran, dan lain-lain, yang dapat menjadi sumber pendapatan dan pangan bagi masyarakat.

9. Lahan Pertanian Kering (Ladang Padi): Dusun Bukong memiliki lahan pertanian kering dengan perkiraan luas 100 Ha. Lahan ini digunakan untuk budidaya padi ladang, yang merupakan salah satu sumber utama pangan bagi masyarakat.

10. Lahan Pertanian Basah (Sungai Empuyang, Sebandam, Sungai Koroh, Engkabu, Engkalet, Tapang Ntangis, Makwan, Sungai Perawan, Sedoya, Tapang Kijang, Empagok, Kunyer, Sungai Rowan, Jangkang, Berancet, Sungai Tap, Pejugan Poyu, Sungai Somok): Terdapat lahan pertanian basah dengan perkiraan luas 150 Ha di Dusun Bukong. Lahan ini digunakan untuk budidaya padi sawah dan tanaman pangan lainnya.

11. Riam/Air Terjun (Riam Sungai Berinyet, Riam Soju Topen, Riam Peluntan, Riam Bokacang, Riam Perojo, Riam Sungai Tekam, Riam Keladau): Dusun Bukong memiliki riam atau air terjun dengan perkiraan luas 7 Ha. Keberadaan riam ini dapat menjadi potensi wisata alam dan meningkatkan potensi ekowisata di daerah tersebut.

12. Sungai (Berancet, Berinyet, Suat, Daun, Kompas, Kelisek, Tap, Ntocak, Peruntan, Kerangan, Jangkang, Engkalet, Soba, Janang, Rabang, Botang, Mayas, Rowan, Perojo, Perawan, Ramai, Tantang, Kolam Baloh, Engkawang, Koroh, Empuyang, Biau, Ribot, Mpagok, Pekalan, Sedoya, Tasau, Tapang, Gambir, Ugam, Kunyer, Lawak, Sengile, Sengosum, Longkas, Mayas, Engkubong, Ngkabu, Sebandam, Jelimuk, Sago): Terdapat berbagai sungai yang melintasi Dusun Bukong dengan perkiraan total panjang 1000 M. Sungai-sungai ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, seperti pengairan pertanian, pemancingan, dan transportasi.

Dengan beragamnya potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Dusun Bukong, terdapat peluang untuk mengembangkan sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan pariwisata di wilayah tersebut. Dengan pengelolaan yang baik, potensi-potensi ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Dusun Sei. Gambir memiliki potensi sumber daya alam yang beragam. Berikut adalah potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Dusun Sei. Gambir beserta perkiraan luasnya:

1. Hutan (Setapang): Dusun Sei. Gambir memiliki hutan dengan perkiraan luas 150 Ha, terutama di daerah Setapang. Hutan ini merupakan sumber potensial untuk kegiatan kehutanan, pelestarian alam, dan ekowisata.

2. Kebun karet unggul: Terdapat kebun karet unggul dengan perkiraan luas 200 Ha di Dusun Sei. Gambir. Kebun karet unggul adalah sumber pendapatan yang penting dalam sektor perkebunan.

3. Kebun karet local: Selain kebun karet unggul, Dusun Sei. Gambir juga memiliki kebun karet lokal dengan perkiraan luas 300 Ha. Kebun karet local dapat memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat.

4. Kebun lada: Terdapat kebun lada dengan perkiraan luas 2 Ha di Dusun Sei. Gambir. Kebun lada merupakan komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dan dapat memberikan peluang usaha bagi masyarakat.

5. Kebun koko: Dusun Sei. Gambir memiliki kebun koko dengan perkiraan luas 5 Ha. Kebun koko dapat menjadi sumber bahan baku untuk industri pengolahan kakao dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

6. Tembawang Buah-Buahan (Ampar Cik/Daik, Rimung, Utak Dorik, Polaman, Ompu, Manah): Terdapat tembawang buah-buahan dengan perkiraan luas 50 Ha di Dusun Sei. Gambir. Tembawang ini merupakan potensi untuk pengembangan buah-buahan segar dan dapat menjadi objek wisata agro.

7. Kebun sawit mandiri: Dusun Sei. Gambir memiliki kebun sawit mandiri dengan perkiraan luas 150 Ha. Kebun sawit merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat memberikan penghasilan bagi masyarakat.

8. Kebun hortikultura (Ubi, Jagung, Cabe, Sayuran, dll): Terdapat kebun hortikultura dengan perkiraan luas 20 Ha di Dusun Sei. Gambir. Kebun hortikultura ini mencakup berbagai jenis tanaman seperti ubi, jagung, cabe, sayuran, dan lain-lain, yang dapat menjadi sumber pendapatan dan pangan bagi masyarakat.

9. Lahan Pertanian Kering (Ladang Padi): Dusun Sei. Gambir memiliki lahan pertanian kering dengan perkiraan luas 150 Ha. Lahan ini digunakan untuk budidaya padi ladang, yang merupakan salah satu sumber utama pangan bagi masyarakat.

10. Lahan Pertanian Basah (Sebandam, Engsia, Solulok, Sungi Pinang, Sungi Sowa, Ponca, Sungi Sago, Polaman, Sotapang, Palah Ntining, Sungi Poring, Lobak Daik, Palah Garu, Tebudak Kimpa, Sentabak, Engkalet, Palah Rajah): Terdapat lahan pertanian basah dengan perkiraan luas 100 Ha di Dusun Sei. Gambir. Lahan ini digunakan untuk budidaya padi sawah dan tanaman pangan lainnya.

11. Riam/Air Terjun (Riam Pamai, Riam Polaman, Gang Nyoyum): Dusun Sei. Gambir memiliki riam atau air terjun dengan perkiraan luas 7 Ha. Keberadaan riam ini dapat menjadi potensi wisata alam dan meningkatkan potensi ekowisata di daerah tersebut.

12. Sungai (Keladau, Poring, Jelimu, Setapang Cik/Daik, Sawa, Amapar Cik/Daik, Pinang, Sago, Embuang, Sobandam, Sungirang, Ensia, Polaman): Terdapat berbagai sungai yang melintasi Dusun Sei. Gambir dengan perkiraan total panjang 1000 M. Sungai-sungai ini dapat diman

Berikut adalah penjabaran potensi sumber daya alam dari Dusun Entuma Dori beserta perkiraan luasnya:

1. Hutan (Setapang): Dusun Entuma Dori memiliki hutan dengan perkiraan luas 150 Ha. Hutan ini memiliki potensi sebagai sumber daya alam yang penting untuk kegiatan kehutanan, pelestarian alam, dan berbagai kegiatan ekowisata.

2. Kebun karet unggul: Terdapat kebun karet unggul dengan perkiraan luas 200 Ha di Dusun Entuma Dori. Kebun karet unggul merupakan komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dan dapat memberikan sumber pendapatan bagi masyarakat.

3. Kebun karet local: Selain kebun karet unggul, Dusun Entuma Dori juga memiliki kebun karet local dengan perkiraan luas 300 Ha. Kebun karet local dapat memberikan pendapatan tambahan kepada masyarakat.

4. Kebun lada: Terdapat kebun lada dengan perkiraan luas 2 Ha di Dusun Entuma Dori. Kebun lada merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat memberikan peluang usaha bagi masyarakat.

5. Kebun koko: Dusun Entuma Dori memiliki kebun koko dengan perkiraan luas 5 Ha. Kebun koko merupakan sumber bahan baku untuk industri pengolahan kakao dan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

6. Tembawang Buah-Buahan (Ampar Cik/Daik, Rimung, Utak Dorik, Polaman, Ompu, Manah): Terdapat tembawang buah-buahan dengan perkiraan luas 50 Ha di Dusun Entuma Dori. Tembawang ini merupakan potensi untuk pengembangan buah-buahan segar dan dapat menjadi objek wisata agro.

7. Kebun sawit mandiri: Dusun Entuma Dori memiliki kebun sawit mandiri dengan perkiraan luas 150 Ha. Kebun sawit merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat memberikan penghasilan kepada masyarakat.

8. Kebun hortikultura (Ubi, Jagung, Cabe, Sayuran, dll): Terdapat kebun hortikultura dengan perkiraan luas 20 Ha di Dusun Entuma Dori. Kebun hortikultura ini mencakup berbagai jenis tanaman seperti ubi, jagung, cabe, sayuran, dan lain-lain, yang dapat menjadi sumber pendapatan dan pangan bagi masyarakat.

9. Lahan Pertanian Kering (Ladang Padi): Dusun Entuma Dori memiliki lahan pertanian kering dengan perkiraan luas 150 Ha. Lahan ini digunakan untuk budidaya padi ladang, yang merupakan salah satu sumber utama pangan bagi masyarakat.

10. Lahan Pertanian Basah (Sebandam, Engsia, Solulok, Sungi Pinang, Sungi Sowa, Ponca, Sungi Sago, Polaman, Sotapang, Palah Ntining, Sungi Poring, Lobak Daik, Palah Garu, Tebudak Kimpa, Sentabak, Engkalet, Palah Rajah): Terdapat lahan pertanian basah dengan perkiraan luas 100 Ha di Dusun Entuma Dori. Lahan ini digunakan untuk budidaya padi sawah dan tanaman pangan lainnya.

11. Riam/Air Terjun (Riam Pamai, Riam Polaman, Gang Nyoyum): Dusun Entuma Dori memiliki riam atau air terjun dengan perkiraan luas 7 Ha. Keberadaan riam ini dapat menjadi potensi wisata alam dan meningkatkan potensi ekowisata di daerah tersebut.

12. Sungai (Keladau, Poring, Jelimu, Setapang Cik/Daik, Sawa, Amapar Cik/Daik, Pinang, Sago, Embuang, Sobandam, Sungirang, Ensia, Polaman): Terdapat berbagai sungai yang melintasi Dusun Entuma Dori dengan perkiraan total panjang 1000 M. Sungai-sungai ini memiliki potensi untuk berbagai kegiatan seperti pengairan pertanian, pemancingan, dan transportasi.

13. Danau (Pasoh, Pala Ntining): Dusun Entuma Dori memiliki dua danau, yaitu Danau Pasoh dan Danau Pala Ntining. Keberadaan danau ini dapat memberikan nilai ekologis dan menjadi potensi wisata alam yang menarik.

Dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Dusun Entuma Dori, terdapat peluang untuk mengembangkan sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan pariwisata di wilayah tersebut. Dengan pengelolaan yang baik, potensi-potensi ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.